Inilah Tantangan PR di Masa Depan
Menghadapi tantangan global di era digital seperti sekarang, para profesional Public Relations (PR) dituntut untuk memiliki kemampuan global. Perkembangan teknologi memungkinkan PR bekerja lebih tepat. Di sisi lain, perkembangan ini juga menantang praktisi PR untuk mengembangkan kompetensinya.
Berikut ini tantangan PR di masa depan:
Globalisme
Sebagai seorang PR harus memiliki jaringan luas secara global dengan memiliki kapabilitas global dan standar kompetensi global.
Growth-Hi-Tech
Selalu kita ingat komunikasi internal sama pentingnya dengan komunikasi eksternal. Terkadang sebagai PR, yang kita pikirkan hanyalah konsumen. Padahal, yang seharusnya diajak berkomunikasi terlebih dahulu adalah pihak internal. Komunikasi ini dapat dilakukan secara digital.
Pendidikan
Menjadi PR harus kreatif dan inovatif, itulah sebabnya PR harus menyukai seni. PR harus memiliki banyak imajinasi, seorang PR harus mampu memproduksi rilis dengan foto dan teknik editing yang baik. Menurut Prita meskipun PR dibantu fotografer, namun ia tetaplah konseptornya.
Rekrutmen
Sekarang praktisi PR tak hanya berasal dari latar belakang ilmu komunikasi melainkan dari bidang-bidang ilmu lain.
Research = Narrow the Gap
Tidak ada pekerjaan PR yang dilakukan tanpa riset ,Tanpa riset, kita tidak dapat merespons isu dengan tepat.
Etika dan Profesionalisme
Seorang PR harus menjunjung tinggi etika dan profesionalisme. Salah satunya adalah memperhatikan penampilan. Selain itu, PR juga harus tepat waktu, akurat, akuntabel, dan berperilaku baik.
Reputasi PR
Saat ini CEO mulai sadar pentingnya kehadiran PR. Nah, sebagai praktisi PR kita harus memikirkan cara agar CEO menjadi populer. Karena, peran CEO cukup besar dalam membangun reputasi.
Kemampuan PR 360
PR yang sebelumnya hanya membina hubungan baik antar stakeholder, kini turut andil dalam menjaga kesejahteraan perusahaan, membantu pemasaran, dan mendukung perbaikan karyawan secara moral. Oleh karena itu, PR harus memiliki kemampuan manajemen, kepemimpian, berbicara, menulis, riset, keuangan, sumber daya, hingga kewirausahaan.
Kompetensi Membangun Relasi
PR harus mampu membina hubungan baik dengan semua stakeholder, yaitu pemerintah, komunitas, karyawan, media, tenant, customer, dan anggota.
Lobbying
Untuk menciptakan reputasi yang baik dibutuhkan proses. Butuh proses panjang dan melibatkan lebih dari satu orang. Sementara citra ibarat icing sugar yang dibubuhi di atas kue. Proses lobi ini meliputi kemampuan persuasi, komunikasi verbal dan nonverbal, serta kemampuan manajemen krisis.
Atribut
Atribut adalah hal-hal yang dapat mendukung kemampuan PR seperti pendidikan, akreditasi, sertifikasi, dan keanggotaan. Indonesia memiliki fakultas komunikasi terbanyak seASEAN dengan angka lulusan yang cukup tinggi tiap tahunnya. “Indonesia memiliki 210 universitas dengan fakultas komunikasi. Bisa disimpulkan, jumlah PR di Indonesia paling banyak di ASEAN. Inilah modal kita untuk menciptakan tren di masa depan.